Posts Tagged ‘Menuju Bandung Juara’
Sang Terpilih Untuk Bandung | Buku Foto “Menuju Bandung Juara”
Teks : galih sedayu
Pada mulanya Bandung. Sebuah kota tercinta kelahiran Ridwan Kamil sekaligus kota yang menginspirasi bagi seorang pria sederhana yang kini namanya tercatat dalam noktah sejarah kota Bandung. Dimana warga Bandung dengan suara yang bulat, akhirnya memilih Ridwan Kamil sebagai pemimpin yang akan mengemudikan sebuah kapal layar bernama Bandung menuju pulau harapan untuk periode 2013-2018.
Dalam Rapat Pleno KPU kota Bandung pada tanggal 28 Juni 2013, Ridwan Kamil beserta pasangannya Oded Muhammad Danial ditetapkan menjadi pemenang dan unggul mutlak dari tujuh kandidat lainnya dengan meraih 45,24 % suara dalam Pemilihan Umum Wali Kota Bandung 2013. Hasil ini memang sudah diprediksi sebelumnya, karena pada tanggal 23 Juni 2013 melalui versi hitung cepat (quick count) dengan mengambil sampel dari 270 TPS, Pasangan Ridwan Kamil & Oded Muhammad Danial (RIDO) sudah jauh memimpin meninggalkan para lawannya.
Dan barangkali alam pun seperti ikut mentahbiskan keputusan tersebut bersamaan dengan datangnya fenomena “Super Moon” (Lunar Perigee) di kota Bandung, sebuah peristiwa alam yang terjadi ketika bulan berada pada titik di orbit yang terdekat dengan bumi.
Ridwan Kamil lahir dari pasangan Dr. Atje Misbach SH (alm.) dan Dra. Tjutju Sukaesih tepatnya pada tanggal 4 Oktober 1971 di kota Bandung. Pendidikan dasar hingga kuliah pun ditempuhnya di kota Bandung yang penuh dengan kejutan ini. TK Aisyiah di Jalan Dago Barat Bandung, SD Banjarsari III di Jalan Merdeka Bandung, SMPN 2 di Jalan Sumatera Bandung, SMA 3 di Jalan Belitung Bandung dan Institut Teknologi Bandung (ITB) di Jalan Ganesha Bandung, menjadi ruang-ruang tempat ia menuntut ilmu. Setelah itu Ridwan Kamil pun meninggalkan kota Bandung untuk melanjutkan kuliah S2 dalam bidang tata kota di University of California, Amerika Serikat dan kemudian bekerja di sebuah firma arsitektur di negara Paman Sam tersebut.
Namun pada akhirnya sebuah nasihat dari Sang Ibu lah yang membawanya pulang kembali ke pangkuan kota Bandung. “Ari neangan duit mah engke aya gantina, ari minterkeun batur moal terukur nilaina” (kalau mencari uang itu nanti bisa ada gantinya, tapi kalau membuat pintar orang lain tidak akan terukur nilainya), begitu kira-kira petuah yang disampaikan dengan penuh kasih oleh ibunda Ridwan Kamil.
Akhirnya Ridwan Kamil pun meneruskan profesinya sebagai dosen, arsitek dan aktivis sosial di kota Bandung. Di Bandung pula Ridwan Kamil turut mendirikan sebuah firma arsitektur yang bernama Urbane (Urban Revolution). Dari sanalah buah karya Ridwan Kamil sebagai arsitek mulai menebarkan keharuman bagi Bandung karna banyak mendapatkan penghargaan dari dunia.
Beserta istri tercinta, Atalia Praratya dan ditemani oleh kedua buah hatinya Laetetia dan Emmiril, Ridwan Kamil tinggal di sebuah rumah unik hasil rancangannya sendiri yang disebut “Rumah Botol”. Ventilasi rumah ini terbuat dari tiga puluh ribu botol Kratingdaeng. Ridwan Kamil ingin membuktikan bahwa limbah pun bisa disulap menjadi sebuah karya kreatif. Rumah Botol tersebut berada di Cigadung tidak jauh dari rumah ibunya. Karena Ridwan Kamil ingin agar ia selalu bisa tetap dekat dan berbakti pada ibunya sampai akhir hayatnya.
Sebagai wujud rasa cintanya untuk kota Bandung, Ridwan Kamil bersama sahabat komunitas yang mengedepankan prinsip kolaborasi, turut berperan aktif mendirikan berbagai gerakan dan komunitas sosial di masyarakat seperti Bandung Creative City Forum (BCCF), Indonesia Berkebun, Bike Sharing, Bandung Citizen Journal, One Village One Playground, dan sebagainya.
Untuk itulah Ridwan Kamil bersama para Relawan Kota Bandung mempersembahkan buku fotografi yang bertajuk MENUJU BANDUNG JUARA. Sebuah catatan visual & potret perjuangan Ridwan Kamil tatkala ia melakukan kampanye tiga bulan lamanya demi Bandung. Fotografer Dudi Sugandi & Satya Andhika (Aboenk) dengan seksama mengabadikan cerita dan himpunan adegan perihal energi Ridwan Kamil beserta para Relawannya hingga menjadi sebuah rangkaian cuplikan beku yang dituangkan ke dalam buku visual ini. Di sini fotografi menjadi sebuah fakta dan pernyataan bahwasanya keberhasilan Ridwan Kamil menjadi pemimpin kota Bandung bukanlah karena sebuah kebetulan ataupun melalui proses yang instan. Melainkan karena semangat & kebersamaan yang dihadirkan di sana.
Selangkah demi selangkah, mimpi Ridwan Kamil untuk mengangkat derajat kota Bandung pun direstui oleh Sang Pencipta. Berkat dukungan warga Bandung, doa kedua orang tua dan budi baik para sahabatnya, kini Ridwan Kamil harus menjalani takdir sebagai pemimpin kota Bandung. Namun takdir ini akan ia jalankan dengan sepenuh hati karena Ridwan Kamil percaya bahwa nasib kota Bandung bisa kita ubah bersama. Mari kita persiapkan jalan bagi Ridwan Kamil agar ia bisa meniupkan angin perubahan bagi kota Bandung. Tentunya dengan balutan kolaborasi semua warga Bandung. Hingga akhirnya Indonesia dan dunia akan berseru dengan lantang, BANDUNG JUARA!!! Pada akhirnya Bandung.
* Tulisan ini diberikan sebagai pengantar kurator dalam Buku Foto “Menuju Bandung Juara” yang diterbitkan pada saat Ridwan Kamil dilantik menjadi Wali Kota Bandung pada tanggal 16 September 2013.
Bandung, 7 September 2013
Spesifikasi Buku :
* Judul Buku : Ridwan Kamil “Menuju Bandung Juara”
* Fotografer : Dudi Sugandi & Satya Andhika (Aboenk)
* Kurator : galih sedayu
* Penerbit : air foto network (2013)
* Tebal : 154 Halaman
* ISBN : 978-602-14-4080-3
>> Buku Fotografi ini bisa didapatkan di kantor air foto network, Komplek Surapati Core Blok M32, Bandung. Para sahabat bisa menghubungi kami di nomor 022-20529070 atau kirim datanya via email berupa nama lengkap, alamat dan telepon ke airfotonetwork@gmail.com. Harga bukunya Rp 150.000,- (belum termasuk ongkos kirim).
Copyright (c) 2013 air foto network
All Right reserved. No part of this writting & pictures may be reproduced in any form or by any means, electronic or mechanical, recording or any another information storage and retrieval system, without prior permission in writing from photographers.
Written by Admin
September 17, 2013 at 2:15 am
Posted in "Menuju Bandung Juara" | Sang Terpilih Untuk Bandung, MY BOOK PROJECTS
Tagged with galih sedayu, Menuju Bandung Juara, Ridwan Kamil