I'LL FOLLOW THE SUN

Love, Light, Live by galih sedayu

Posts Tagged ‘bandung nu urang

Mewartakan Kreasi Bandung

leave a comment »

Teks : galih sedayu

Tak ada sesuatu yang abadi di bumi ini. Satu-satunya yang tetap adalah perubahan. Begitu pula yang terjadi pada perkembangan ekonomi dunia. Dimana lompatan ekonomi yang bergulir begitu cepatnya dari mulai ekonomi pertanian, ekonomi industri, ekonomi informasi hingga ekonomi kreatif dewasa ini menjadi bukti nyata terjadinya perubahan tersebut. Bahkan konsekuensi dari fenomena ini adalah berkembangnya sebuah prediksi sekaligus persepsi yang menyebutkan bahwa Eropa adalah masa lalu, Amerika adalah masa kini dan Asia adalah masa depan. Karenanya proses globalisasi menjadi tak terbendung hingga detik ini. Dan Indonesia mau tidak mau mesti siap menghadapi segala kemungkinan yang terjadi akibat kondisi ini, terlebih bila kita memiliki mimpi untuk menjadi macan asia.

Kota Bandung menjadi salah satu kota yang menjadi contoh perkembangan ekonomi kreatif, tidak hanya di Indonesia melainkan di dunia. Buktinya, pada tahun 2007 kota Bandung menjadi proyek percontohan pengembangan kota kreatif yang diinisiasi oleh British Council. Kemudian pada tahun 2008, lahirlah sebuah perkumpulan independen yang terdiri dari komunitas & individu kreatif kota Bandung bernama Bandung Creative City Forum (BCCF). Apalagi sejak tahun 2013 hingga sekarang, kota Bandung memiliki seorang pemimpin baru bernama Ridwan Kamil, yang juga merupakan pelaku & pegiat kreatif. Oleh karena itu, sudah semestinya kota Bandung memiliki harapan akan perubahan yang besar terutama bila sinergitas kota kreatif yang disebut Quadro Helix yakni kolaborasi antara kalangan akademisi, bisnis, komunitas & pemerintah sungguh benar terjadi.

Salah satu bentuk kebijakan yang dilakukan pemerintah perihal pengembangan ekonomi kreatif adalah keluarnya Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2009. Ada 14 subsektor yang dikategorikan masuk ke dalam Industri Kreatif yaitu periklanan, arsitektur, pasar barang seni, kerajinan, desain, fesyen, video-film-fotografi, permainan interaktif, musik, seni pertunjukkan, penerbitan & percetakan, layanan komputer & piranti lunak, televisi & radio serta riset & pengembangan. Terakhir pemerintah menambahkan subsektor kuliner sehingga saat ini terdapat 15 subsektor industri kreatif yang ada di Indonesia.

Fotografi sebagai salah satu subsektor industri kreatif, memiliki kemampuan visual yang dianggap mampu untuk menyampaikan informasi dan gambaran sesungguhnya perihal produk beserta aktivitas industri kreatif tersebut. Karena itu Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Perdagangan (KUKM & Indag) kota Bandung bekerjasama dengan air foto network mengadakan sebuah program yang bertajuk “Bandung Nu Urang”. Program ini berupa workshop dan pameran fotografi yang bertujuan untuk mengangkat isu perihal industri kreatif kota Bandung. Tahap pertama yang dilakukan yaitu workshop fotografi pada tanggal 9 s/d 11 Mei 2014 di Hotel Gino Feruci tepatnya di jalan Braga, Bandung. Peserta workshop terdiri dari 30 orang terpilih yang merupakan para pelaku industri kreatif fotografi di kota Bandung. Dimana sebelumnya ada 90 peserta yang mendaftarkan diri dan mesti mengikuti tahap seleksi yang kemudian disaring untuk dapat mengikuti workshop tersebut. Selama 3 hari, mereka dibekali materi fotografi & industri kreatif yang diberikan oleh galih sedayu (pegiat kreatif & pengajar fotografi), dudi sugandi (jurnalis foto) dan sandi jaya saputra (fotografer). Setelah itu para peserta diberikan penugasan untuk membuat karya foto perihal industri kreatif kota bandung dengan tema yang telah dipilih oleh masing-masing peserta.

Sebagai salah satu bentuk kesadaran bersama untuk memberikan edukasi kepada publik, maka Pameran Foto “Bandung Nu Urang” hasil karya peserta workshop ini pun digelar pada tanggal 19 Juli 2014 di Taman Foto Bandung yang berlokasi di Jalan Taman Cempaka, Bandung. Sebanyak 25 orang yang karya fotonya lolos pada saat presentasi dan proses kurasi yang dilaksanakan pada tanggal 31 Mei 2014 di kantor air foto network. Adapun para fotografer & pelaku kreatif bidang fotografi yang berpartisipasi dalam pameran foto ini yaitu Amirudin Fuad Ridlo, Ardiles Klimarsen, Arya Magindra, Arya Marta, Ayi Rahmat Hidayat, Barly Isham Arsatadany, Eligius Adi Darma, Endras Septiano, Fitra Ananta Sujawoto, Gunawan Winata, Ivan Arsiandi, Jakobus Gunawan, Julius Tomasowa, Krisna Satmoko, Lestari Perangin Angin, Mia Sjahir, Myke Jeanneta, Refa I Adiredja, Rifan Wahyudi, Satya Andhika, Siti Desintha, Sjuaibun Iljas, Sudarmanto Edris, Walgi Efriyan dan Wiwit Setyoko.

Marilah kita simak bersama, jejak karya para pelaku kreatif fotografi yang merekam sebagian denyut nadi dan detak jantung industri kreatif yang menghidupkan kota Bandung. Jurnal fotografi yang diterbitkan bersamaan dengan pameran foto “Bandung Nu Urang” ini, mencoba mengungkap apa yang dikandung oleh Bandung dilihat dari sisi para insan kreatifnya. Sebuah himpunan visual yang coba dirangkum melalui mata, energi & hati yang dimiliki oleh para peserta workshop dengan segala keterbatasan waktunya. Pameran & jurnal fotografi inipun diharapkan dapat dilanjutkan kembali kelak menjadi sebuah jejak yang lebih besar lagi, yaitu penerbitan buku fotografi perihal industri kreatif kota Bandung. Namun sesungguhnya, yang terpenting dari semuanya adalah adalah lahirnya sebuah cinta dan harapan yang tak pernah berhenti bagi kota Bandung. Sebuah kota yang sudah layak dan sepantasnya selalu kreatif, merdeka dan menjadi juara.

Bandung, 1 Juli 2014

jurnal bandung nu urang

poster bdg nu urang
galih sedayu

bdg nu urang

galih sedayu

galih sedayu

copyright (c) 2014
all right reserved. no part of this pictures may be reproduced in any form or by any means, electronic or mechanical including photocopy, recording or any another information storage and retrieval system, without prior permission in writing from air foto network & photographer.

Written by Admin

July 22, 2014 at 11:48 am