Bandung Menyihir Jokowi
Teks : galih sedayu | Foto : Dudi Sugandi & Ihsan Achdiat
“Badan Ekonomi Kreatif akan segera saya launching minggu depan. Dan badan ini akan langsung berada di bawah pengawasan presiden”. Begitulah kira-kira statement seorang Presiden Jokowi di hadapan berbagai komunitas kreatif tatkala ia blusukan ke kota Bandung. Tepatnya pada hari senin tanggal 12 Januari 2015, Jokowi menyambangi simpul space #3 di kota Bandung yang merupakan ruang jejaring komunitas dan basecamp-nya Bandung Creative City Forum (BCCF). Sejak pukul 2 siang, terlihat ratusan orang komunitas dari berbagai jaringan di kota Bandung telah hadir memenuhi halaman depan Simpul Space.
Tercatat nama-nama komunitas & jejaring kreatif yang hadir seperti Bikers Brotherhood, Bandung Foodtruck, Sembilan Matahari, Ruang Film Bandung, Embarra Film, Amygdala, Taskuni, Fight Bdg, Doku, Taman Foto Bdg, Bidik Photography, Perhimpunan Amatir Foto (PAF), Air Foto Network, Btari, Komikara, Kriya Nusantara, Indorunners Bandung, Rumah Cemara, Media Wave, Pita, Labo Mori, Forum Kabaret Bandung, Mahanagari, Ngadu Ide, Rumah Nusantara, ProCodeCG, Sahabat Kota, Culindra, Y-Plan Bdg, Wanna Be Dancer, Karang Taruna Bandung, Kampung Dago Pojok, Kampung Pasundan, Happy Farmer (Supported by JKMP4) dan Bandung High Tech Valley.
Beberapa komunitas dan pelaku kreatif pun ikut meramaikan acara kunjungan Jokowi tersebut dengan memamerkan produk beserta aktivitasnya. Dari mulai Tegep Boots, Airplane Systm, Batik Fractal, Common Room, Sanggar Origami Indonesia, ProCodeCG, Kampung Kreatif Linggawastu, Yayasan Pilar Peradaban, Pori Keramik, Tinker Games, Komik CAB, Waningadoe, Woodka, Studio Keramik 181, Glintz, Jendela Ide, Riset Indie, Growbox dan Peta Kita. Tampak pula unjuk kabisa dan penampilan dari komunitas seperti komunitas egrang asuhan kang Obin, komunitas hoong asuhan kang Zaini Alif, dan komunitas karinding asuhan kang Man Jasad. Uniknya, hanya dibutuhkan waktu sekitar 24 jam untuk menghimpun komunitas dan mempersiapkan acara kunjungan Jokowi yang sangat mendadak tersebut. Barangkali, inilah salah satu bukti kekuatan jaringan komunitas kreatif di kota Bandung.
Sekitar pukul 6 sore, Jokowi baru terlihat tiba di Simpul Space dengan didahului iring-iringan pasukan pengawal kepresidenan. Kedatangan Jokowi kala itu didampingi pula oleh Menteri BUMN, Gubernur Jawa Barat, Kapolda Jawa Barat dan Pangdam Siliwangi. Sementara ratusan komunitas yang sudah menunggu lebih dari 4 jam masih terlihat antusias menyambut kedatangan Jokowi. Setibanya di Simpul Space, Jokowi langsung masuk ke dalam ruang pameran untuk melihat kreasi dari komunitas dan pelaku kreatif kota Bandung. Di sana Jokowi terlihat membeli beberapa produk semisal sepatu dan baju dari Airplane Systm dan 1000 unit listrik mandiri rakyat (Limar) dari yayasan pilar peradaban. Meski waktu kunjungan Jokowi yang diberikan pasukan pengawal presiden (paspampres) hanya 30 menit, namun ternyata hampir sekitar 2 jam lamanya Jokowi menghabiskan waktunya untuk berdiskusi dan melakukan tanya jawab dengan para komunitas tersebut.
Sebagai contoh, sebanyak 3 kali Jokowi meminta penjelasan ulang kepada kang Muhammad Lukman (Luki) yang merupakan salah satu pemilik Batik Fractal untuk menjelaskan produknya. Dengan sabar, kang Luki pun menjelaskan bahwa pada dasarnya motif batik fractal itu dibuat dengan menggunakan software khusus yang memanfaatkan pola pengulangan yang dimiliki motif batik pada umumnya. Lalu Jokowi pun bertanya kepada kang Gustaff H Iskandar, salah satu pendiri Common Room mengenai apa langkah kongkret untuk pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia. Kang Gustaff pun menjawab bahwa negara harus mendukung anak muda dan diperlukan ruang kreatif di daerah termasuk di desa, serta diperlukan infrastruktur yang baik agar karya anak muda di daerah bisa diakses oleh pasar yang lebih luas. Ketika Jokowi berdiskusi dengan komunitas Thinker Games yang diwakili oleh kang Aji, beliau mengatakan bahwa games dan animasi merupakan masa depan industri kreatif indonesia yang sangat menjanjikan. Terakhir Jokowi berbisik kepada kang Fiki Satari selaku ketua Bandung Creative City Forum (BCCF) dengan mengatakan bahwa hal baik ini mesti ditindaklanjuti dan berjanji akan mengundang komunitas untuk bertemu di istana.
Setelah Jokowi selesai meninjau dan berdialog santai dengan para komunitas di ruang pameran Simpul Space, kemudian sebelum pulang ia menyampaikan pidato singkatnya di depan para komunitas kreatif bandung. Jokowi menyebutkan bahwa ia sangat senang dan bangga melihat karya komunitas kota bandung. Jokowi pun menyarankan bahwa perlu adanya sistem marketing secara baik untuk dapat membantu memasarkan produk-produk tersebut. Jokowi pun sempat mengutarakan kesedihannya karena ada beberapa produk dan brand lokal indonesia yang sahamnya dibeli oleh pemodal asing. Saat itu Jokowi mengatakan bahwa seharusnya kita jangan mudah tergiur atau kaget bila tiba-tiba produk kita ditawarkan dengan nilai yang sangat tinggi oleh para pemodal asing. Apabila kita mau bersabar untuk menunggu 3 sampai 5 tahun lagi, bukan mustahil pendapatan kita dari penjualan produk tersebut bisa berkali-kali lipat. Karenanya, menurut Jokowi pemerintah mesti hadir dan mengambil peran untuk dapat membantu menyelesaikan permasalahan seperti ini. Salah satunya adalah pembentukan Badan Ekonomi Kreatif yang telah lama diusulkan.
Bila melihat peristiwa kunjungan Jokowi yang serba tiba-tiba ini, barangkali kota Bandung dengan segudang komunitas kreatifnya memang menyimpan dan memiliki kuasa sihir yang dapat memikat siapapun yang melihatnya. Dan kali ini, seorang presiden yang bernama Jokowi telah terkena sihirnya.
@galihsedayu | bandung, 12 januari 2015
(Dari kiri ke kanan) Dudi Sugandi (Tim Media BCCF), Fiki Satari (Ketua BCCF), Tegep Octaviansyah (Wakil Ketua BCCF), Galih Sedayu (Direktur Program BCCF), Taufik Hidayat (Saung Angklung Udjo), Gustaff H Iskandar (Common Room), Triawan Munaf (Rembug Kreatif), Rahmat Jabaril (Komunitas Taboo) berpose bersama Komunitas Hoong & Egrang STSI
Para komunitas dari berbagai jaringan kota Bandung yang hadir di Simpul Space #3
Jokowi tiba di Simpul Space #3 BCCF dan langsung disambut dengan antusias oleh para komunitas yang telah menunggu selama kurang lebih 4 jam
Jokowi di dampingi oleh Gubernur Jawa Barat berbincang dengan Fiki Satari saat mengunjungi booth Airplane Systm
Jokowi meminta penjelasan berulang kali dari Muhammad Lukman (Luki) mengenai Batik Fractal
Jokowi berdialog singkat dengan Gustaff H Iskandar ketika mengunjungi booth Common Room
Jokowi mengunjungi Simpul Institute BCCF untuk melihat kelas origami asuhan Maya Hirai
Kang Ujang (Uko) dari yayasan pilar peradaban tengah menjelaskan produk listrik mandiri rakyat (Limar) kepada Jokowi
Jokowi melihat produk dan kreasi karya Kampung Kreatif Linggawastu
Jokowi didampingi oleh Sekjen BCCF Tita Larasati meninjau booth Pori Keramik
Aji dari komunitas Tinker Games menjelaskan produk dan karyanya kepada Jokowi
Mas Ipong Witono & Kang Aat Soeratin dari Rumah Nusantara meminta Jokowi untuk memberikan tanda tangan di sebuah buku
Jokowi tengah berdiskusi dengan Kang Andar Manik dari Komunitas Jendela Ide
Seterhen Akbar (Saska) sedang menjelaskan kegiatan komunitas Riset Indie kepada Jokowi
Direktur Program BCCF galih sedayu meminta Jokowi untuk menandatangani plakat sebagai simbol kunjungan Jokowi ke Simpul Space BCCF
Suasana komunitas yang hadir memenuhi halaman depan Simpul Space sesaat sebelum Jokowi memberikan pidato singkatnya
Jokowi memberikan pernyataan dan pandangannya tentang industri kreatif di hadapan para komunitas kota bandung di halaman depan Simpul Space
copyright (c) 2015
all right reserved. no part of this writting & pictures may be reproduced in any form or by any means, electronic or mechanical including photocopy, recording or any another information storage and retrieval system, without prior permission in writing from writter & photographers
Leave a Reply