Imaji & Suguhan Visual Untuk Alam
Teks : galih sedayu
Berbagai upaya agaknya kerap dilakukan oleh sebagian umat manusia di bumi untuk terus menyuarakan kepedulian mereka terhadap alam semesta ini. Salah satunya adalah dengan menggunakan media visual sebagai jembatan yang sedikit banyak mempermudah pesan, harapan, dan dogma yang ingin disampaikan oleh sang kreator visual. Sebagai contoh, sejarah pun mencatat hadirnya beberapa karya film yang sarat dengan muatan dan ajakan untuk menghargai alam. Sebut saja film An Inconvenient Truth yang dirilis pada tahun 2006 yang disutradarai oleh Davis Guggenhein. Film dokumenter yang berisikan tentang kampanye wakil Presiden Amerika Serikat yang bernama Al Gore ini menyerukan tentang isu Global Warming atau Pemanasan Global kepada segenap masyarakat dunia. Alhasil AL Gore pun dianugerahI sebuah Penghargaan berupa Nobel Perdamaian untuk usahanya didalam membangun dan menyebar luaskan pengetahuan mengenai perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia serta upayanya untuk melawan perubahan tersebut. Lalu ada pula Film bergenre dokumenter lainnya berjudul Home karya Sutradara & Fotografer Aerial asal Perancis, Yann Arthus-Bertrand yang dirilis tahun 2009. Film ini pun mengisahkan tentang isu pelestarian alam yaitu Planet Bumi yang ditempati oleh manusia sebagai spesies yang paling berperan untuk mengubah bumi di masa lalu, sekarang, dan masa yang akan datang. Film-film ini setidaknya mampu untuk menampilkan berbagai fakta tentang bumi dengan segala isinya serta menyiratkan sebuah niatan positif untuk lebih memperhatikan isu-isu alam & lingkungan.
Fotografi dengan segala daya pikatnya secara visual, menjadi sebuah cara lain untuk bercerita tentang isu-isu yang berkaitan dengan alam. Karenanya fotografi dianggap mampu untuk membentuk sebuah citra yang relatif umum & sederhana. Bahasa visual yang diciptakan oleh fotografi ini tidak serta merta menjadi rumit tetapi sanggup menghadirkan sebuah dialog yang terus mengalir. Bahkan sejumlah imajinasi yang dimiliki oleh para pelaku kreatif pun dapat disuguhkan ke dalam sebuah karya kreatif lainnya melalui unsur-unsur fotografi tersebut. Salah satunya adalah karya Digital Imaging. Sebab itu pula dewasa ini karya Fotografi & Digital Imaging memiliki keterkaitan yang erat antara satu dengan yang lainnya terutama dalam hal yang menyangkut sebuah proses kreatif.
Untuk itulah Teh Kotak sebagai sebuah produk minuman segar yang berasal dari pucuk teh pilihan Alam Indonesia, menginisiasi sebuah program yang bertajuk “Tribute To Nature”. Program ini merupakan sebuah intrepretasi nilai ‘hayati’ dan ‘kebaikan dari & untuk alam’ yang dibalut melalui sebuah konsep universal yang diusung Teh Kotak. Tribute to Nature ini merupakan rangkaian program yang terdiri dari Kompetisi Fotografi & Digital Imaging, dan ditutup oleh Pameran Fotografi. Kompetisi yang terdiri dari dua kategori ini (Fotografi & Digital Imaging) telah berlangsung sejak awal bulan januari 2011, dengan batas akhir pengiriman karya pada tanggal 9 Maret 2011. Penjurian kompetisi ini pun telah dilaksanakan dengan lancar pada tanggal 18-19 Maret 2011 di Kota Bandung. Adapun Dewan Juri kompetisi ini terdiri dari Achmad Sadikin (Fotografer, Desainer Grafis & Praktisi Digital Imaging), Adithya Zen (Fotografer & Praktisi Digital Imaging), Dudi Sugandi (Pewarta Foto, & Redaktur Foto Harian Umum Pikiran Rakyat), Ferry Ardianto (Fotografer & Pengajar Fotografi), dan Galih Sedayu (Fotografer, Pengajar & Pendiri air foto network). Sebanyak 359 peserta dari seluruh Indonesia (Sumatra, Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi & Papua) mengirimkan karya terbaiknya untuk diikutsertakan kedalam kompetisi ini. Jumlah foto yang masuk ke panitia sebanyak 1068 karya. Dari 1068 karya tersebut, para dewan juri kemudian memilih 30 buah karya foto yang menjadi finalis kompetisi ini. Dan untuk selanjutnya, dipilih 5 orang pemenang dari masing-masing kategori kompetisi (satu orang Juara ke-1,2,3 & dua orang juara harapan).
Akhirnya program Tribute To Nature ini akan dipertanggung jawabkan kepada masyarakat luas melalui sebuah suguhan Pameran karya fotografi & Digital Imaging. Pameran ini merupakan kumpulan karya terbaik dari para peserta kompetisi se-Indonesia yang telah bertarung dengan menampilkan ide & imajinasi masing-masing melalui kreativitas visual. Untuk itu kami ucapkan selamat kepada para pemenang kompetisi dan juga kepada para partisipan program Tribute To Nature. Karena atas kolaborasi yang terjalin di antara kita jua lah, program ini dapat terealisasi dengan baik. Kami pun mohon maaf apabila masih terdapat kekurangan dalam pelaksanaan program Tribute To Nature ini. Dengan senang hati, kami menanti saran & masukan dari para sahabat agar menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi kita semua tentunya. Tetaplah bergerak dalam kreativitas yang tak pernah mati.
Bandung, 27 April 2011
(c) Kristo Joelyanta – Bali
(c) Nur Efendi – Bali
(c) Diver Dantika – Bandung
copyright (c) 2011
all right reserved. no part of this pictures may be reproduced in any form or by any means, electronic or mechanical including photocopy, recording or any another information storage and retrieval system, without prior permission in writing from photographer.
Leave a Reply