Archive for the ‘Pandangan Pertama Di Negeri Matahari Terbit’ Category
Pandangan Pertama Di Negeri Matahari Terbit
Teks & Foto : galih sedayu
Imej jepang sebagai bangsa penjajah barangkali memang masih melekat bagi sebagian rakyat indonesia. Namun citra itu sudah sepantasnya lah kita hapus, karena jepang kini bukanlah jepang yang dulu lagi. Bahkan kita sebagai negara berkembang sudah semestinya berguru kepada negara yang lebih maju tersebut, baik dari sisi teknologi, pendidikan dan ekonomi. Saat ini, jepang menjadi kota industri yang memiliki teknologi tinggi baik di bidang transportasi, telekomunikasi, konstruksi, otomotif, elektronik, dan lain sebagainya. Banyak pengamat ekonomi yang mengatakan bahwa jepang merupakan salah satu negara yang akan mendominasi dunia di masa yang akan datang. Apalagi kini jepang merupakan pengekspor budaya pop yang terbesar di asia dari mulai anime, manga, fashion, film, video & musik. Bagi orang awam sekalipun, sesungguhnya jepang akan dinilai sebagai sebuah bangsa yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai disiplin. Dari mulai disiplin bekerja, disiplin berlalu-lintas, disiplin masalah kebersihan, disiplin menjaga budaya tradisional dan masih banyak lagi. Kaum pria dan wanita ditempatkan secara egaliter. Kaum pedestrian sangat dihormati dan menjadi raja di jalan raya. Kota-kotanya bersih, tertib dan teratur. Toleransi beragama sangat tinggi. Komunitas kreatif diberikan ruang sehingga tumbuh dan berkembang dengan pesat. Taman-taman kota dirawat, dijaga dan selalu dikunjungi warganya. Dengan melihat jepang, seharusnya kita dapat bercermin pada kebaikan & kehidupan positif yang dihadirkannya. Namun, kita mesti ingat. “You can not hang out with negative people and expext to live a positive life”.
Jepang, Tokyo & Hamamatsu, 9-12 Juni 2014
Atmosfir ibu kota jepang dilihat dari menara tokyo dengan ketinggian mencapai 250 meter – tokyo, jepang
kuil zojoji dengan latar belakang menara tokyo – tokyo, jepang
pemandangan di bawah menara tokyo yang dilihat melalui ‘lookdown window’ – tokyo, jepang
suasana pagi hari di shiba, minato-ku, diambil dari jembatan di depan hotel celestine – tokyo, jepang
kuil hamamatsu yang dibangun pada tahun 1532 oleh imagawa sadatsuke dari dinasti imagawa – hamamatsu, jepang
‘act tower’, bangunan pencakar langit dengan tinggi 213 meter yang meniru bentuk harmonika – hamamatsu, jepang
kawasan ‘red district’ di kota hamamatsu pada malam hari – hamamatsu, jepang
pejalan kaki di shiba, minato-ku, tokyo pada suatu pagi yang cerah – tokyo, jepang
seorang pengunjung sedang menikmati pameran foto yang berada di dalam gedung menara tokyo – tokyo, jepang
para penghuni jalan raya di shiba, minato-ku – tokyo, jepang
seorang pekerja wanita tengah membersihkan kaca di menara tokyo yang tingginya 250 meter – tokyo, jepang
warga yang menunggu giliran untuk menyebrang – roppongi, jepang
disiplin bagi para pejalan kaki adalah salah satu ciri khas orang jepang – tokyo, jepang
warga jepang yang tengah istirahat & menikmati ‘street furniture’ di depan museum fuji film – roppongi, jepang
seorang pemusik yang bersuara merdu tengah menghibur orang-orang di depan ‘japan railway (jr) hamamatsu station’ – hamamatsu, jepang
seorang perempuan menutupi wajahnya yang kepanasan karna cuaca yang sangat terik di sore hari – hamamatsu , jepang
sepasang muda mudi tengah menikmati sore di taman yang luas yang berada di depan kuil hamatsu – hamamatsu, jepang
sekelompok pemusik tengah menghibur para tamu hotel yang tengah menikmati makan siang – hamamatsu , jepang
seorang anak muda yang mengendarai sepeda bmx tengah melakukan atraksi di sebuah kawasan pertokoan – hamamatsu, jepang
sebuah kuil yang terletak di kawasan ‘red district’ – hamamatsu, jepang
para pelajar & pekerja yang baru pulang malam – hamamatsu, jepang
copyright (c) 2014 by galih sedayu
all right reserved. no part of this pictures may be reproduced in any form or by any means, electronic or mechanical including photocopy, recording or any another information storage and retrieval system, without prior permission in writing from photographer.